Baca Juga

Teori Perilaku Pribadi dalam Kepemimpinan Pemerintahan

Teori perilaku pribadi dalam kepemimpinan pemerintahan adalah teori dimana pimpinan melakukan pendekatan pada bawahan melalui cara-cara non formal yang tidak resmi, dengan begitu perintah biasanya dilakukan secara lisan dan bukan tertulis. Jadi kalau teori otokratis dinilai cukup efektif hasilnya maka teori perilaku pribadi cukup efisien dalam tenaga dan biaya.

Tidak menutup kemungkinan pimpinan yang menggunakan teori ini memberikan perintahnya pada tempat yang tidak resmi misalnya lapangan olah raga seperti tenis, badminton dan lain-lain atau pada berbagai pesata yang tidak resmi.

Sedangkan memberikan perintah tidak resmi pada teori perilaku pribadi ini dilihat dari waktunya terkadang pada waktu berkendaraan seperti di atas mobil, motor dan lainnya atau sedang berkomunikasi secara santai seperti dalam telepon faximile, pager dan lain-lain yang tidak menggunakan kata-kata dan kop dinas.

Dalam teori ini pembicara dimulai dari menanyakan keluarga seperti anak, istri, tetangga, ibu, bapak dan lainnya sehingga dengan begitu tidak langsung pada sasaran, dengan demikian dapat diperhitungkan saat waktu yang tepat untuk mengeluarkan perintah atau suruhan menjadi tidak terasa.

Untuk teori ini memerlukan bakat tersendiri dari pemimpin yang melakukannya, dalam kepemimpinan pemerintahan biasanya atasan mengadakan arisan, undangan makan malam, kumpul reuni, kesukuan, keagamaan. Di Indonesia hal ini sangat terdukung karena masyarakat Indonesia dari suku apapun selalu mendahulukan pimpinan pemerintahan karena peternalistik yang dianutnya, walau pun pemimpin pemerintahan hanya menyampaikan perintah belum sendirian, sering bawahan sudah menangkap maksud dari seorang pemimpin.


Baca lanjutan teori kepemimpinan pemerintahan:

Next : Teori Lingkungan dalam Kepemimpinan Pemerintahan

Preview : Teori Manusiawi dalam Kepemimpinan Pemerintahan