Pesan Politik dalam Komunikasi Politik
- Seperangkat norma yang mengatur lalu lintas transformasi pesan-pesan.
- Panduan dan nilai-nilai idealis yang tertuju pada upaya mempertahankan serta melestarikan system nilai yang sedang berlangsung.
- Sejumlah metode dan cara pendekatan untuk mewujudkan sifat-sifat integratif bagi penghuni system.
- Karakteristik yang menunjukkan identitas bangsa.Motivasi sebagai dorongan dasar yang memicu pada upaya meningkatkan kualitas hidup bangsa.
Disisi lain Pesan Politik sangatlah erat kaitannya dengan Pembicaraan Politik, David V.J Bell (dalam Nimmo, 1989) meyakini terdapat tiga jenis pembicaraan yang mempunyai kepentingan politik. Yaitu:
- Pembicaraan kekuasaan merupakan pembicaraan yang mempengaruhi orang lain dengan ancaman atau janji
- Pembicaraan pengaruh merupakan pembicaraan yang mempengaruhi orang lain dengan nasihat, dorongan, permintaan, dan peringatan
- Pembicaraan autoritas adalah pemberian perintah.
Sifat Pembicaraan Politik
Kegiatan simbolik: kata-kata dalam pembicaraan politik
Kegiatan simbolik terdiri atas orang-orang yang menyusun makna dan tanggapan bersama terhadap perwujudan lambang-lambang referensial dan kondensasi dalam bentuk kata-kata, gambar, dan perilaku. Dengan mengatakan bahwa makna dan tanggapan itu berasal dari pengambilan peran bersama, kita meminta perhatian kepada orang untuk memainkan peran. Hal ini berlaku baik bagi lambang politik maupun bagi lambang jenis apapun.
Bahasa: permainan kata dalam pembicaraan politik
Bahasa adalah suatu sistem komunikasi yang tersusun dari kombinasi lambang-lambang signifikan (tanda dengan makna dan tanggapan bersama bagi orang-orang), di dalamnya signifikasi itu lebih penting daripada situasi langsung tempat bahasa itu digunakan, dan lambang-lambang itu digabungkan menurut aturan-aturan tertentu.
Dalam konstruksi realitas, bahasa adalah unsur utama, ia merupakan instrumen pokok dalam menceritakan realitas. Berger, Peter dan Thomas Luckman (dalam Ibnu Hamad, 2004) meyakini bahwa bahasa adalah alat konseptualisasi dan alat narasi. Dalam komunikasi politik penggunaan bahasa menentukan format narasi (dan makna) tertentu. Fiske (1990) dalam Cultural and Communication Studies, menambahkan bahwa penggunaan bahasa tertentu dengan demikian berimplikasi pada bentuk konstruksi realitas dan makna yang dikandungnya. Pilihan kata dan cara penyajian suatu realitas ikut menentukan struktur konstruksi realitas dan makna yang muncul darinya. Dari perspektif ini, bahasa bukan hanya mampu mencerminkan realitas, tetap bahkan menciptakan realitas.
Semiotika: makna dan aturan permainan kata politik
Pesan-pesan yang dihasilkan dari hasil pengaruh dari para peserta komunikasi banyak bentuknya dan menghasilkan berbagai makna, struktur, dan akibat. Studi tentang keragaman itu merupakan satu segi dari ilmu semiotika, yakni teori umum tentang tanda dan bahasa. Charles Morris (dalam Nimmo, 1989) menyatakan bahwa semiotika membahas keragaman bahasa dari tiga perspektif: semantika (studi tentang makna); sintaktika ( berurusan dengan kaidah dan struktur yang menghubungkan tanda-tanda satu sama lain; dan pragmatika (analisis penggunaan dan akibat permainan kata).
Pragmatika: penggunaan pembicaraan politik
- Meyakinkan dan membangkitkan massa: pembicaraan politik untuk pencapaian material.
- Autoritas sosial: pembicaraan politik untuk peningkatan status.
- Ungkapan personal: pembicaraan politik untuk identitas.
- Diskusi publik: pembicaraan politik untuk pemberian informasi.
Jenis-jenis Pesan Politik dalam Komunikasi Politik
Baca Juga
- Pergeseran Paradigma Administrasi Negara Ke Administrasi Publik
- Tahap-Tahap Kebijakan Publik
- Ekonomi Syariah - Sekilas Tentang Perbankan Syariah di Indonesia
- Prinsip Ekonomi
- Pengertian Ilmu ekonomi / Definisi Ekonomi
- Contoh Kebijakan Publik Pusat/Daerah serta Contoh Kasusnya
- Pengertian dan ruang Lingkup Antropologi
- Teori Kebijakan Publik
- Komunikasi Politik: Pesan Politik
Fungsi Komunikasi Politik
Mc. Nair dan Hedebro (2007:40-41) Mengemukakan fungsi komunikasi politik, yaitu:
- Memberikan informasi kepada masyarakat terhadap usaha-usaha yang dilakukan lembaga politik maupun dalam hubungannya dengan pemerintah dan masyarakat.
- Melakukan sosialisasi tentang kebijakan, program, dan tujuan lembaga politik.
- Memberi motivasi kepada politisi, fungsionaris, dan para pendukung partai.
- Menjadi platform yang bisa menampung ide-ide masyarakat, sehingga menjadi bahan pembicaraan dalam bentuk opini publik.
- Mendidik masyarakat dengan pemberian informasi, sosialisasi tentang cara-cara pemilihan umum dan penggunaan hak mereka sebagai pemberi suara.
- Menjadi hiburan masyarakat sebagai “pesta demokrasi” dengan menampilkan para juru kampanye, artis, dan para komentator atau pengamat politik.
- Memupuk integrasi dengan mempertinggi rasa kebangsaan guna menghindari konflik dan ancaman berupa tindakan separatis yang mengancam persatuan nasional.
- Menciptakan iklim perubahan dengan mengubah struktur kekuasaan melalui informasi untuk mencari dukungan masyarakat luas terhadap gerakan reformasi dan demokratisasi.
- Meningkatkan aktivitas politik masyarakat melalui siaran berita, agenda setting, maupun komentar-komentar politik.
- Menjadi watchdog atau anjing penjaga dalam membantu terciptanya good governance yang transparansi dan akuntabilitas.
Tujuan Komunikasi Politik
Partisipasi Politik
Efek Komunikasi Politik
Efek komunikasi secara langsung, menurut Johan Gardner dalam bukunya “A Sythesis of Expremintal Studies of Speech Communiccation Feedback” menyatakan bahwa feedback dan efek komunikasi secara langsung adalah reaksi langsung yang dilihat atau dirasakan oleh komunikan, hal ini bersifat terikat pada waktu sebab efek langsung ini terjadi ketika komunikasi juga dijalankan secara langsung. Contoh: saya berkampanye kepada Jokowi, dengan bertemu secara langsung untuk memilih saya sebagai presiden. Karena pendekatan saya secara personal dalam artian komunikasi yang dibangun secara antarpersonal, maka saya akan mengetahui efek secara langsung dari kampanye saya tersebut pada Jokowi. Misalnya Jokowi langsung memberikan reaksi akan mendukung bahkan sampai menjadi tim sukses. Efek secara tidak langsung bersifat tidak terikat dengan ruang dan waktu. Bisa saja rekasi yang disampaikan Jokowi pada waktu itu adem-adem aja bahkan tidak menentukan pilihan. Namun jika ketika pemilihan umum beliau memilih saya berarti efek komunikasi yang dirasakan tidak secara langsung oleh saya sebagai komunikator politik.